Kamis, 07 Februari 2019

Role Playing Game





Permainan peran (bahasa Inggrisrole-playing game disingkat RPG) adalah sebuah permainan yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokok-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Asal tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan ini. 

Permainan RPG rata-rata dimainkan seperti sebuah drama radio: ketika seorang pemain "berbicara", dia berbicara sebagai tokohnya dan ketika si pemain ingin tokohnya melakukan sesuatu yang fisik (seperti menyerang sebuah monster atau membuka sebuah gembok) dia harus menggambarkannya secara lisan.

Ada pula sejenis permainan RPG di mana para pemain bisa melakukan gerakan fisik tokohnya oleh si pemain sendiri. Ini disebut Live-Action Role-playing atau LARP. Dalam permainan LARP, biasanya para pemain memakai kostum dan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tokoh, dunia dan cerita yang dia mainkan.

Permainan PC yang menggunakan unsur-unsur dan mekanisme permainan RPG disebut sebagai computer role-playing games atau CRPG. Selain di PC, RPG juga banyak diadaptasikan ke mesin-mesin permainan atau konsol, yang disebut console role-playing games, disingkat cRPG. Dengan meningkatnya popularitas RPG elektronik, industri permainan video telah membuat istilah RPG dikenal untuk RPG elektronik saja, dan mengakibatkan munculnya istilah RPG "pen and paper" atau "tabletop" untuk mendeskripsikan RPG tradisional.
Cara bermain
Sebelum memulai sebuah permainan RPG, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Pertama, para pemain harus memilih sebuah buku peraturan (rulebook) dan, kadang kala, sebuah buku dunia (campaign setting) yang akan mereka gunakan. Tahap ini sangat penting karena buku-buku ini akan menentukan jenis-jenis tokoh yang bisa dimainkan (ksatria, penyihir, mata-mata, ninja, polisi, dan lainnya), kepandaian-kepandaian (skill) yang bisa seseorang gunakan termasuk mantera sihir (spell), peraturan pertempuran dan perincian-perincian dunia khayalan yang akan digunakan (sejarah, geografi, nama raja-raja, negeri-negeri penting, orang-orang penting dan lainnya).
Ada pula buku-buku lain yang bisa digunakan seperti daftar-daftar monster (contohnya adalah "Monster Manual" dari permainan Dungeons & Dragons), buku peraturan tambahan (peraturan pertempuran yang lebih terperinci dan kompleks, mantera-mantera baru, senjata dan jenis tokoh baru), buku-buku dunia yang lebih terperinci (contohnya adalah buku "Silver Marches" dari dunia Forgotten Realms yang menggambarkan sejarah, geografi, politik negeri Silver Marches yang lebih lengkap dari buku dunia Forgotten Realms). Tentunya, buku-buku ini tidak wajib untuk bermain, tetapi bisa memberikan detail-detail dalam permainan yang bisa membuat sebuah dunia khayalan lebih menarik atau realistis.

Sabtu, 02 Februari 2019

Merokok

Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).



Bahan-Bahan Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
  • Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.  
  • Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
  • Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
  • DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
  • Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
  • Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.
  • Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan bermotor.
  • Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini
  • Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
  • Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
  • Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.
  • Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
  • m. Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.

Alasan Orang Merokok
Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain :
  1. Coba-coba
  2.  Ikut-ikutan
  3.  Sekedar ingin merasakan
  4.  Kesepian
  5.  Agar terlihat gaya (gengsi)
  6.  Meniru orang tua
  7.  Iseng
  8.  Menghilangkan ketegangan
  9.  Biar tidak dikatakan  banci
  10.  Lambang kedewasaan
  11.  Mencari inspirasi
  12.  Sebagai penghilang stres
  13.  Penghilang jenuh
Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang. 
Pengertian Perokok aktif 
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”.
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
  1. Gigi kuning karena nikotin.
  2. Kuku kotor karena nikotin.
  3. Mata pedih.
  4. Sering batuk – batuk.
  5. Mulut dan nafas bau rokok.
 Pengertian Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
  1. Mata pedih
  2. Hidung beringus
  3. Tekak yang serak
  4. Pening / pusing kepala
Apabila perokok pasif terus-menerus ”menekuni” kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti :
  1. Kanker paru-paru,
  2. Serangan jantung dan mati mendadak,
  3. Bronchitis akut maupun kronis,
  4. Emfisema,
  5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas. 

Candi Cehto

Sejarah Candi Cetho adalah satu satu candi unik yang harus Anda kunjungi bila berada di Jawa Tengah. Candi Centho terletak di Desa Gumeng, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini adalah candi bercorak Hindu yang cukup terkenal di Pulau Jawa. Candi Cetho cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1400 mdpl. Situs sejarha ini juga memiliki sejarah yang mirip dengan Candi lainnya yang terletak tidak jauh yakni Candi Sukuh. Kedua candi ini terletak di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Artikel ini akan membahas secara detail tentang sejarah dari  candi cetho termasuk asal usulnya, penemuannya dan keunikan arsitekturnya.


Nama Candi Cetho diambil dari penyebutan masyarakat sekitar terhadap candi ini dimana nama ini sebenarnya juga merupakan nama dusun tempat candi ini dibangun yakni Dusun Cetho. Dalam bahasa Jawan, cetho memiliki arti jelas. Dinamakan cetho karena bila Anda berada di Dusun Cetho, Anda bisa dengan jelas melihat pemandangan pegunungan di sekitar dusun ini. Pegunungan tersebut antara lain Gunung Merbabu, Gunung Lawu dan Gunung Merapi ditambah puncak Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain pemandangan pegunungan, dari dusun ini Anda juga bisa melihat dengan jelas pemandanga kota Surakarta dan Kota Karanganyar di bawahnya. Menurut ahli sejarah, Candi Cetho telah dibangun di abad ke 15, sama halnya dengan Candi Sukuh.
Candi ini dibangun di masa Kerajaan Majapahit Hindu. Keunikan dari candi ini adalah Candi Cetho memiki arsitektur yang berbeda dengan candi candi Hindu lain di Jawa. Candi Cetho memiliki arsitektur seperti punden berundak, berbeda dengan arsitektur candi pada umumnya. Perbedaan arsitektur ini lantaran candi ini dibangun di akhir masa kejayaan Kerajaan Majapahit, dimana saat ini kerajaan ini sudah akan runtuh. Dengan keruntuhuhan Kerajaan Majapahit, maka kebudayaan asli masyarakat sekitar kembali muncul. Oleh karena itu arsitektur Candi Cetho ini merepresentasikan kebudayaan asli masyarakat sekitar Dusun Cetho.
Penemuan Kembali Candi Cetho
Menurut sejarah, penemuan kembali Candi Cetho dilakukan pertama kali oleh sejarahwan Belanda bernama Van de Vlies. Ia menemukan Candi Cetho di tahun 1842. Selain Van de Vlies, terdapat beberapa sejarahwan dan ahli lainnya yang telah melakukan penelitian terhadap Candi Cetho yakni A.J. Bennet Kempers, K.C. Crucq, W.F. Sutterheim, N.J. Krom dan Riboet Darmosoetopo yang berkebangsaan Indonesia.
Setelah penemuan pertama dan penelitian dari para ahli, di tahun 1928 Candi Cetho ini digali kembali. Dari penggalian ini, diketahui bahwa Candi Cetho ini dibangun di masa akhir Majapahit yakni di sekitar abad ke 15. Sejak penemuan kembali Candi Cetho ini, banyak wisatawan yang telah mengunjungi candi ini karena keunikan arsitekturnya bila dibandingkan candi pada umumnya. Selain itu, karena letaknya yang berada di dataran tinggi membuat Candi Cetho memiliki pemandangan pegunungan yang mampu menarik hati para wisatawan.
Arsitektur Candi Cetho
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Candi Cetho memiliki arsitektur unik berupa punden berundak. Sejarah Candi Cetho dibangun dengan material batu andesit dengan memakai relief yang sederhana, tidak seperti Candi Hindu lain yang memiliki relief yang cukup kompleks. Candi Cetho memiliki arsitektur yang mirip dengan candi Suku Maya di Meksiko dan Suku Inca di Peru. Patung yang terdapat di candi ini pun bila dilihat tidak mirip dengan orang Jawa melainkan mirip dengan orang Sumeria atau Romawi.
Keunikan arsitektur ini membuat perdebatan diantara para ahli sejarah tentang tahun dibuatnya candi ini. Melihat arsitekturnya, bisa jadi Candi Cetho telah dibuat jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit. Bahan Andesit yang digunakan di candi Cetho ini berbeda dengan candi Hindu di masa kerajaan Majapahit yang pada saat itu dibangun menggunakan bata merah. Sementara itu, relief yang ada di candi di zaman Kerajaan Majapahit juga lebih kompleks dan detail, berbeda dengan relief yang ditemukan di candi ini yang cenderung lebih sederhana dan sangat mudah dikenali.
Pada awalnya, Candi Cetho memiliki 14 buah teras yang berundak yang berada di sepanjang barat ke timur candi. Namun, hanya tersisa 13 teras setelah penemuan kembalinya. Dan sayangnya lagi, setelah pemugaran, hanya tersisa 9 teras yang kini dapat dilihat oleh para pengunjung Candi. Berikut adalah deskripsi arsitektur teras di Candi Cetho. 
Teras 1 Candi Cetho 
Teras 1 di Candi Cetho ini sebenarnya hanyalah sebuah halaman. Saat Anda berjalan ke arah teras satu ini, Anda akan melihat 12 arca batu yang disebut Nyai Gemang Arun. Di dalam teras ini Anda akan menemui gapura yang cukup besar dengan bentuk seperti candi bentar. Bentuknya seperti pura yang mungkin Anda temui di Pulau Bali. 
Di dalam teras 1 ini, Anda juga akan melihat bangunan seperti pendopo tanpa dinding di bagian selatan teras 1. Bangunan ini memiliki pondasi dengan tinggi 2 meter. Di bagian atas pendopo in terdapat alas batu yang sering digunakan untuk meletakkan sesaji  oleh masyarakat yang datang pada saat itu. 
Teras 2 Candi Cetho
Sebelum mencapai teras 2, Anda akan melihat gapura dan tangga yang terbuat dari batu. Tepat disamping tangga ini, terdapat dua arca yang disebut dengan Nyai Agni. Sayangnya, salah satu arca Nyai Agni ini telah rusak. Layaknya teras 1, teras 2 ini juga memiliki bentuk seperti halaman. Bedanya, di bagian belakang teras 2 Anda bisa melihat hamparan batuan yang disusun untuk membentuk gambar burung garuda. Susunan batu ini membentuk gambar burung garuda yang sedang membetangkan sayapnya.
Dalam agama Hindu, burung garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu yang juga melambangkan dunia atas. Di ujung kedua sayap garuda terbentuk sinar matahari. Sinar ini juga akan Anda temukan di bagian kepada Garuda. Di bagian punggungnya, Anda bisa melihat batu yang disusun dengan bentuk kura kura. Kura kura ini melambangkan titisan Dewa Wisnu yang merepresentasikan dunia bawah. Selain itu, ada pula gambar segitiga dan Kalacakra atau alat kelamin laki laki. Karena gambar ini pula, Candi Cetho juga sering disebut dengan Candi Lanang atau Candi Laki Laki. Di dalam gambar gambar ini juga dapat dilihat bentuk hewan lainnya seperti ketam, mimi dan katak. Lambang lambang ini kemungkinan merupakan sengkala angka di tahun Saka 1373 atau tahun 1451 Masehi. 
Teras 3 Candi Cetho
Teras ketiga ini juga berbentuk seperti halaman. Di bagian teras 3 Candi Cetho Karanganyar ini Anda bisa melihat 2 bangunan yang terbangun tanpa dinding. Di bangunan sejenis pendopo ini Anda bisa melihat meja batu yang kemungkinan digunakan sebagai sesaji.
Di meja batu ini terdapat relief orang dan binatang yang cukup sederhana. Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, relief di Candi Cetho ini lebih simpel dibandingkan relief di Candi Hindu lain yang cenderung lebih detail. 
Teras 4 Candi Cetho
Saat Anda menuju teras 4 Candi Cetho, Anda akan melihat susunan tangga yang terlihat sangat rapih. Dapat terlihat bahwa pembuatan tangga ini sangat rapih. Kemungkinan besar tangga yang ditemukan di teras 4 merupakan hasil pemugaran candi sehingga bentuknya sangat rapih dibandingkan dengan bangunan lain di Candi Cetho Karanganyar ini. Selain tangga, teras 4 ini memilki penampakan yang serupa dengan bagian teras lainnya di candi ini. 
Teras 5 & Teras 6 Candi Cetho
Di teras 5 Candi Cetho, Anda akan menemui dua buah arca yang berfungsi sebagai penjaga pintu masuk ke teras 5. Kedua arca di teras 5 ini sebut dengan arca Bima. Sama seperti teras lainnya, teras 5 ini merupakan halaman yang memilki dua buah bangunan serupa pendopo yang dibangun tanpa dinding. Sementara di teras 6, Anda juga akan menemui banguna berupa halaman kecil. Teras 6 ini sama halnya dengan teras lainnya di lingkungan Candi Cetho. 
Teras 7 Candi Cetho
Di depan teras nomer 7 di Candi Cetho, Anda akan disambut oleh sebuah gapura dengan tangga berbatu yang sangat rapih. Tangga yang disusun sangat rapih ini diapit oleh dua buah patung Ganesha dan satu buah patung Kalacakra. Di teras 7 Candi Cetho ini juga terdapat 2 buah bangunan serupa pendopo dengan tanpa dinding 
Teras 8 Candi Cetho
Di teras 8 Candi ini, Anda juga akan melihat tangga yang terbuat dari batu. Tangga ini diapit pula oleh dua buah arca dengan relief. Relief yang tertulis dalam arca ini adalah tulisan jawa berupa angka tahun pembangunan candi. Dari sinilah diketahui umur dari Candi Cetho ini 
Teras 9 Candi Cetho
Di teras 9 Candi Cetho, Anda akan menemui dua buah bangunan yang menghadap ke arah timur. Kedua bangunan ini dipakai sebagai sarana penyimpanan benda benda kuno. Di depan kedua bangunan ini, Anda bisa melihat dua buah bangunan. Di bangunan sebelah kiri, terdapat satu patung Sabdapalon. Sementara di sisi kanan bangunan ini terdapat patung Nayagenggong. Kedua patung dalam bangunan ini merupakan tokoh Punakawan yang ada di cerita pewayangan. 
Teras 10 Candi Cetho
Di teras 10 candi ini, Anda akan melihat 6 bangunan dengan sususan tiga bangunan di kanan dan tiga bangunan di kiri yang berhadapan satu sama lain. Di bangunan sebelah kiri terdapat arca Prabu Brawijaya. Sementara di bagian bangunan kanan, Anda bisa melihat arca Kalacakra. Bangunan sisis kanan yang paling ujung digunakan sebagai sarana penyimpanan pusaka Empu Supa. Empu Supa adalah seorang pembuat pusaka yang cukup terkenal pada masa itu. 
Teras 11 Candi Cetho
Di teras 11 Candi Cetho ini, terdapat dinding batu setinggi 1.6 meter yang menyekat teras ini. Di teras 11 ini ada satu bangunan utama berupa ruangan tanpa atap yang dibangun dengan dinding batu. Bangunan ini memiliki tinggi sekitar 2 meter. Bangunan ini memiliki luas kurang lebih 5 meter persegi. Bangunan ini merupakan bangunan yang relatif lebih tinggi dari bangunan lain di Candi Cetho Karanganyar. Bila Anda ada di area teras 11 ini, Anda akan bisa melihat bangunan bangunan lain di Candi Cetho yang letaknya lebih rendah dari bangunan di teras 11 ini.

Candi Prambanan

Berawal pada suatu ketika di zaman kerajaan dahulu kala di bumi nusantara ini. Tersebutlah dua kerajaan Hindu yang cukup besar di Pulau Jawa. Yakni Kerajaan Pengging dengan rajanya yaitu Prabu Damar Moyo, Kerajaan yang satunya adalah Kerajaan Pengging dengan rajanya Prabu Boko.

Dikisahkan bahwa Kerajaan Pengging adalah sebuah kerajaan Hindu di Jawa yang sangat maju dan rakyatnya pun sangat makmur sentosa. Prabu Damar Moyo yang merupakan Raja Pengging, adalah seorang raja yang sangat baik hati dan bijaksana. Beliau memerintah rakyatnya dengan sangat adil. Hal Inilah yang membuat Kerajaan Pengging menjadi damai dan sangat makmur. Raja Damar Moyo memiliki seorang putra bernama Bandung Bondowoso yang sangat perkasa dan gagah berani.

Sementara di bagian lain lagi, Kerajaan Boko merupakan sebuah keraton yang masih berada di bawah wilayah kerajaan Pengging. Sesuai dengan namannya Keraton Boko ini diperintah oleh seorang raja bernama Prabu Boko. Di ceritakan bahwa Prabu Boko dikenal sebagai seorang raksasa bengis dan kejam berwajah menyeramkan, dan juga gemar memakan daging manusia. Konon Prabu Boko juga sangat dikenal sebagai raja yang lalim, kejam, dan sangat semena-mena dalam memerintah kerajaannya. 

Akan tetapi dibalik wujudnya yang sangat bengis dan mengerikan, ternyata Prabu Boko memiliki seorang puteri yang sangat cantik jelita paras wajahnya. Roro Jonggrang, begitulah nama Puteri Prabu Boko. Selain memiliki seorang puteri yang rupawan, Prabu Boko juga memiliki seorang patih kepercayaan. Patih tersebut bernama Patih Gupala yang juga berwujud seorang raksasa. 


Sejarah Candi Prambanan Yogyakarta - Peperangan Dua Kerajaan 

Dikisahkan pada suatu ketika Prabu Boko memiliki keinginan untuk memperluas keratonnya dan juga menguasai Kerajaan Pengging yang kala itu menjadi Kerajaan yang sangat kuat. Lalu berundinglah Prabu Boko bersama dengan patihnya yaitu Patih Gupala, serta menyusun berbagai strategi untuk memberontak dan menyerang Kerajaan Pengging. Ketika segala persiapan selesai dan semua kekuatan telah terhimpun, lalu berangkatlah Prabu boko, sang patih, diikuti seluruh pasukan Keraton Boko menyerang Kerajaan Pengging.
Kemudian tentu dapat di duga, sebuah pertempuran sengit pun terjadi. Pertempuran antar dua kerajaan ini berlangsung sangat sengit dan mengorbankan banyak prajurit dari kedua kerajaan tersebut. Tidak sedikit prajurit meregang nyawa, rakyat jelata juga tidak kalah menderita dan banyak juga yang menjadi korbannya. Tak hanya korban jiwa, ternyata perekonomian kerajaanpun menjadi lumpuh, banyak rakyat menderita kelaparan, terserang penyakit, dan lain sebagainya

Mengetahui keadaan yang semakin memburuk ini lalu Prabu Damar Moyo mengutus anaknya yaitu Pangeran Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu Boko dan merenggut nyawanya. Mendapat perintah dari sang ayah, berangkatlah Bandung Bondowoso menuju medan peperangan. Pertarungan antara Bandung Bondowoso dan Prabu Boko pun pecah. Dalam pertarungan duel ini akhirnya Pangeran Bandung Bondowoso dapat mengalahkan Brabu Boko dan membunuhnya.
Mengetahui rajanya kalah dan terbunuh, sang Patih Dwarapala pun melarikan diri pulang menuju keraton Boko. Melihat hal itu Bandung Bondowoso tidak tinggal diam, Bandung Bondowoso merasa harus menumpaskan pemberontakan ini sampai tuntas ke akar-akarnya, Ia pun mengejar Patih Dwarapala menuju Keraton Boko.

Setiba Keraton Boko, sang Patih Dwarapala pun melaporkan apa yang terjadi kepada Puteri Roro Jonggrang. Mendapat kabar bahwa ayahnya telah dibunuh oleh Bandung Bondowoso, Roro Jonggran marah bukan kepalang. Dan mengetahui bahwa Bandung Bondowoso sedang dalam perjalanan menuju keratonnya, akhirnya Roro Jonggrang menyusun siasat untuk menghadapi Bandung Bondowoso.

Sejarah Berdirinya Candi Prambanan - Kekalahan Keraton Boko

Tatkala Bandung Bondowoso tiba di Keraton Boko, alangkah terkejutnya dia melihat ternyata Prabu Boko mempunyai seorang puteri yang sangat cantik rupawan. Melihat kecantikan Roro Jonggrang yang sangat menggoda, membuat Bandung Bondowoso jatuh hati kepadanya, serta berniat mempersuntingnya.

Saat mengetahui niat dan gelagat Bandung Bondowoso ini kemudian Puteri Roro Jonggrang pun melancarkan siasat yang telah di susun olehnya. Dia mengatakan kepada Bandung Bondowoso bahwa dia bersedia dijadikan isteri Bandung Bondowoso, akan tetapi ada 2 syarat yang harus dipenuhi. Karena terlanjur terpincut dengan Roro Jonggrang yang jelita, Bandung Bondowoso pun tidak kuasa bersedia memenuhi 2 persyaratan tersebut sebelum menikahi Roro Jonggrang.

Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh Bandung Bondowoso tersebut adalah:
1. Membuat sebuah sumur Jalatunda
2. Mendirikian 1000 Candi dalam waktu satu malam

Asal usul Candi Prambanan - Pesona Kecantikan Roro Jonggrang

Pada akhirnya Sang Pangeran pun bersedia memenuhi kedua persyaratan tersebut. Di mulailah dia membangun sumur yang diminta oleh sang putri. Setelah sumur Jalatunda selesai di buat, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk masuk ke dalam sumur tersebut. Ketika Bandung Bondowoso sudah masuk ke dalam sumur Jalatunda, Roro Jonggrang memerintahkan Patih Gupala untuk menimbun sumur dengan tanah dan mengubur hidup-hidup Bandung Bondowoso di dalamnya.

Ternyata usaha Roro Jonggrang dan sang patih tidak berjalan lancar, Bandung Bodowoso dengan mengerahkan ilmu kesaktiannya, telah berhasil menyelamatkan diri keluar dari dalam sumur yang telah di timbun tersebut. Mengetahui bahwa ia di jebak Bandung Bondowoso pun sangat marah kepada Roro Jonggrang dan mendatangi Roro Jonggrang. Akan tetapi berkat kecantikannya dan bujuk rayu Roro Jonggrang, membuat kemarahan Bandung Bondowoso mereda. Dan Bandung Bondowoso bersedia memenuhi persyaratan yang kedua, yakni membangun 1000 candi dalam waktu 1 malam.

Semenjak saat itulah Candi Prambanan mulai dikenal masyarakat, dan 100 candi yang berada di sekitarnya. Selain itu Candi Prambanan juga dikenal dengan Candi Sewu. Kata Sewu jika dalam bahasa Indonesia berarti seribu. Mitos juga mengatakan bahwa, barang siapa ada sepasang kekasih yang mengunjungi Candi Prambanan Yogyakarta maka diyakini pasangan kekasih itu tidak akan langgeng hubungannya, konon mereka akan berpisah. Inilah Sejarah Candi Prambanan dan Kisah Roro Jonggrang, sobat pembaca boleh mempercayai atau tidak, kami kembalikan lagi kepada Anda.


Jumat, 01 Februari 2019

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan keagungannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage).


Asal Usul Candi Borobudur
Terdapat sejarah panjang dalam berdirinya candi Borobudur. Sampai saat ini tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapa yang membangun Borobudur dan apa tujuan membangun candi ini. Diperkirakan candi Borobudur dibangun pada tahun 800 Masehi. 

Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang umumnya digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Candi borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai 830 Masehi.
Proses pembangunan candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75  sampai 100 tahun lebih. Candi Borobudur baru benar-benar rampung 100% pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi

Proses Pembangunan Candi Borobudur
Awal mula candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya. Karena stupa yang terlalu besar dan berat dianggap bisa membahayakan, maka kemudian stupa tersebut dibongkar dan diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang
Tahap pertama
Tahap pertama pembangunan candi Borobudur dilakukan dengan meletakkan fondai dasar candi. Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti dan diperkirakan dimulai pada tahun 750 Masehi. Borobudur dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Borobudur terbuat dari batu andesit, tapi tidak seluruhnya.
Bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awalnya Borobudur dibangun dengan tingkatan bersusun seperti rancangan piramida. Namun susunan tersebut diubah dan sebagai gantinya dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida yang diubah.
Tahap kedua
Pada tahap kedua pembangunan tidak banyak proses pembangunan dilakukan. Yang ada hanya dilakukan penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undak melingkar. Di atasnya langsung dibangun sebuah stupa tunggal yang sangat besar.
Tahap ketiga
Pada tahap ketiga pembangunan terjadi perubahan rancangan bangunan. Undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar berada di bagian tengahnya.
Fondasi candi juga agak diperlebar dan kemudian dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Perubahan stupa besar dikarenakan stupa tersebut terlalu besar dan berat sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.
Tahap keempat
Pada tahap keempat atau tahap terakhir pembangunan dilakukan sedikit perubahan kecil dan finishing. Perubahan kecil yang meliputi penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu serta pelebaran ujung kaki.
Setelah perubahan kecil selesai, maka candi Borobudur pun selesai dibangun. Pada akhirnya Candi Borobudur diperkirakan rampung secara total pada sekitar tahun 850 Masehi.

Candi Muara Takus

Alkisah zaman dahulu hiduplah masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan pedagang di sepanjang Sungai Kampar yang berpusat di Minangga Kanwar (Muara Takus). Disini dimulailah pertualangan ninik mamak yang gagah berani menelusuri sungai Kanwar menuju Muaro Sako hingga Selat Melaka menggunakan perahu yang menjadi alat transportasi pada saat itu.


Setelah beberapa bulan melakukan perjalanan dagang ninik mamak Datuok nan batigo pun berniat hendak pulang ke Minangga Kanwar. Namun ditengah perjalanan Datuok nan batigo melihat seekor burung gaudo (burung garuda/elang) yang terbang dengan cepat sambil mencengkram seorang gadis muda yang cantik rupanya sambil berteriak minta tolong. Datuok nan batigo pun berpikiran kalau gadis itu akan dibawa ke sarang sang burung gaudo dan dijadikannya sebagai santapan makan siang. Datuok nan batigo itu adalah Dt. Rajo Dibalai ( Ahli Tabib – pengobatan ), Dt. Bandaro Tanjung ( Ahli Selam ), Dt. Sati Gunung Malelo (Ahli Memanah ). Setelah melihat kejadian itu, Datuok nan batiga baumbik (berunding) dan menyuruh Dt. Sati Gunung Malelo untuk mengarahkan anak panahnya ke kaki burung gaudo tersebut. Dengan secepat kilat anak panahpun menembuh kaki burung gaudo. Karena merasa kesakitan dan membuatnya susah terbang, langsung saja sang burung gaudo melepaskan gadis muda dari cengkramannya. Sang gadispun jatuh kelaut dan tenggelam, dengan cepat tanggap Dt. Bandaro Tanjung langsung melompat kedaerah tenggelamnya gadis dan menyelam untuk mencarinya. Dengan keahliannya dan niat tulus sang gadispun ditemukan dan dibawa langsung ke atas kapal. Diatas kapal sang gadis dalam keadaan sekarat dan belum sadarkan diri. Tanpa piker panjangpun Dt. Rajo Dibalai langsung menyelamatkan nyawa sang gadis dan membrinya obat-obat kampung yang manjur. Berkat kerjasama Datuok nan batigo, sang gadis selamat dan sehat seperti sedia kala.
Datuok nan batigo melanjutkan perjalanannya menuju kampung halaman Minangga Kanwar. Dalam perjalanan terjadi tegur sapa Datuok nan batigo dengan sang gadis yang hanya dijawab dengan gelengan dan sesekali tersenyum. Bahasa yang diucapkan sang gadis tidak dimegerti oleh Datuok nan batigo dan sebaliknya. Setelah berlayar cukup lama, sampailah Datuok nan batigo ke Minangga Kanwar dan membawa gadis turun dari perahu. Masyarakat banyak yang bingung dan bertanya asal keberadaan gadis. Datuok nan batigo membawanya ke balai dan menjelaskan peristiwa yang dia alami. Masyarakatppun mengerti  dn mengizinkannya tinggal sementara disini sampai ada keluarga sanak saudaranya mencari.
Selama tinggal di daerah itu, sang gadis hanya suka bernyanyi dan mengucapkan kata yang tidak dimengerti masyarakat dan akhirnya masyarakat pun terbiasa. Datuok nan tigo bersama pemuka adat lainnya merunding dan member usulan untuk menyebarkan berita melalui alat komunikasi saat itu sepeti menghanyutkan kertas dalam wadah seperti botol agar dapat dibaca oleh orang yang menemukan botol dan juga dengan cara menyebarkan berita kepada pelaut dan pedagang lainnya. Walaupun dengan cara ini tetapi berita sangat efektif untuk disampaikan hingga sampai ke negri luar sungai Kampar tersebut.
Sampailah berita ini ketelinga salah seorang Raja yang tinggal di India dimana selama ini tengah mencari putrinya yang hilang. Tanpa pikir panjang sang Raja dan pengikutnya pergi ke sungai Kampar dimana anaknya ditemukandenga persiapan yang matang. Tidak susah untuk menuju sungai kampat karena dari India cukup mengarahkan kapal kea rah timur dan sesampainya diselat malaka telusuri sungai yang besar disumatera dan mengikuti pedagang Kampar yang ada di India. Apalagi pada zaman itu cukup majunya teknologi pelayaran yang digunakan.
Sebelum itu sang Raja dan pasukannya dengan susah payah telah mencari putrinya baik melalui jalur laut menggunkan kapal atau perahu maupun melalui jalur darat menggunakan gajah di berbagai daerah. Namun setelah adanya informasi bahwa putrinya tersebut berada di Minangga Kanwar, seluruh pasukan baik pasukan berkendaraan gajah maupun pasukan dengan kapal laut seluruhnya dikerahkan menuju Minangga Kanwar.
Mendengar kedatanga rombonga Kerajaan India, Datuon nan batigo berunding atau musyawarahuntuk persiapan penyambutan. Setelah ditemukannya kesepakatan, maka dimulailah para ninik mamak berdiam di puak puak atau balai yang ada ditepian sungai Kampar untuk mempersiapkan penyambutan rombongan Kerajaan India tersebut. Setelah beberapa hari berdatanagnlah rombongan kecil menggunakan kapal laut agar dapat melakukan penyerangan dan  segera menyelamatkan putri karena mereka mengira kalau sang putri itu diculik. Tetapi sebelum sampai di Minangga Kampar yang berada tidak jauh untuk penyerangan melalu daratan, kapalpun disandarakan disebuah batu pada saat itu yang sekarang dinamkan dengan daerah Batu Bersurat yang berlokasi diBukit Kincung. Menurut masyarat disini ada seorang Datuok bergelar Dt. Simalancar berhasil berdiplomasi dan bersiasat dengan pasukan Kerajaan India sehingga penyerangan dapat dihentikandengan cara meletakkna daun jelatang dipinggiran sungai Kampar dan menyampaikan bahwa disini tidak ada kerajaan, yang ada hanya adat istiadat ninik mamak yang memiliki kesaktian masing-masing. Tetapi karena merka tidak sabar dan ingin segera menyelamatkan sang putri tidak lama setelah pasukan yang turun dari kapal dan menyerang melalui daratanpun kembali kekapal dengan cepat karena badan meerka gatal-gatal dan membengkak akibat daun jelatang. Akhirnya pimpinan rombongan kecil ini mengambil langkah untuk tidak menyerang pemukiman di Minangga Kanwar dan kembali kekapal. Barulah ninik mamak, pemangku adat, orang – orang tua beserta para bomo ( peselantar Bono Sungai Kampar) dan seluruh masyarakat Minangga Kanvar menyambut dengan gembira.
Raja Kerajaan Indiapun tiba di pemukiman Sungai Kampar tanpa melakukan pemberhentian di tepi sungai. dan terkesan atas sambutan mereka. Dalam penyambutan putripun hadir dan menambah perasaan tyerkesan mereka karena putri dirawat dengan baik dn dalam keadaan sehat. Malahan sekarang sang putridenggan meninggalkan Minangga Kanwar karena putri pun terkesan dan senang tinggal disini mala sang putri enggan untuk meninggalkan daerah Minangga Kanwar. Disini masyarakatnya memilki sopan santun yang tinggi dengan adt istiadat leluhurnya. Sambil menunggu kedatangan pasukan lainnya yang mempergunakan jalan darat memakai kendaraan gajah Oleh ninik mamak, kepada rombongan yang akan kembali ke India, dititipkanlah hasil – hasil bumi dan hutan Kampar untuk Raja India sebagai tali hubungan persahabatan. Karena kedatangan rombongan kerajaan India inilah terbukanya informasi ke dunia luar bahwa Negeri Kampar dan kepulauan Sumtera yang bernama Swarnadwipa waktu itu merupakan daerah yang subur dan memiliki beraneka ragam hasil bumi dan hutan. Kengganan sang putrid untuk kembali dan keinginannya untuk menetap masyarakat besimpati dan sang Rajapun akhirnya setuju dengan cara memberikan pengawalan yang ketat karena banyaknya pedagang yang datang. Dan banyaknya juda masyarakat luar negeri yang berdatangan dan menambahkan pengaman yang banyak lagi.
Agar suasana India ada juga disana, sang Raja inisiatif untuk membuatkan kompleks yang didalmnya berisi candi-candi untuk putrinya yang bernama Putri Indira Dunia untuk melakukan kegiatan keagamaan sesuai kepercayaan saat itu. Dari komplek inilah masyarakat adanya pengaruh buadaya hindu terhadap masyarakat Kampar. Masyarakat Kampar yang dikepalai oleh Datuk sebagai ninik mamak beserta Bomo, Batin, Dukun dan Pawang sebagai penghubung dengan roh – roh Nenek Moyang terdahulu. Dalam hal adat, Nenek Moyang sebagai penghulu dan pimpinan adat, sangat dihargai oleh perwakilan kerajaan India yang berada di Minangga Kanwar waktu itu. Ninik mamak beserta anak kemanakan hidup dengan mengumpulkan hasil alam serta mencari ikan disepanjang tepian sungai kampar. Ninik mamak dan masyarakatpun mulai berkembang dan berpindah keberbagai daerah dan mendikan pemukiman disana. Maka diangkatlah bebrapa pimpinan atau ninik mamak sesuai aturan adat yang berlaku aturan kepada masyarakat adatnya sehubungan dengan kegiatan mengumpulkan hasil alam serta kegiatan kemasyarakatan lainnya. Hasil alam dipertukarkan didalam komplek candi untuk dijual dikeluar negeri. Karena Pihak kerajaan sangat menghargai tindakan ninik mamak disana karan telah menyelamatkan sang puteri. Dan berkembanglah Kerajaan Muara Takus dari timur barat utara selatan yang menjadikan sungai Kampar sebagai pusat perdagangan ketika itu. Hingga sekarang bukti Keberadaan Kerajaan Candi Muara Takus masih ada walaupun hanya sebagian kecil diaman ini dapat dijadukan bukti bahwa Diana pernah menajdi pusat Kerajaan dan Keagamaan yang besar sebelum mulai berpindah dan menyebarkan ke wilayah sumatera yang lain.

Bullying

Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman atau paksaan untuk menyalah gunakan atau mengintimidasi orang lain. Hal ini mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik, atau paksaan dan dapat dilakukan berulang-ulang terhadap korban tertentu atas dasar kemampuan, gender, ras, agama dan lain sebagainya.
Definisi bullying selain diatas adalah kegiaatan yang dilakukan dengan tujuan memojokan orang lain dengan nada merendahkan, mengolok-olok sampai berbuat kekerasan fisik.
Seringkali Bullying terjadi bukan karena disebabkan konflik atau sedang emosi yang tidak selesai, tetapi akan lebih mengarah kepada rasa merasa paling kuat dan memiliki hak untuk merendahkan, menghina atau bertindak semena-mena kepada orang lain. 



Penanganan yang bisa dilakukan oleh guru:
1. Usahakan mendapat kejelasan mengenai apa yang terjadi. Tekankan bahwa kejadian tersebut bukan kesalahannya.
2. Bantu anak mengatasi ketidaknyamanan yang ia rasakan, jelaskan apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi. Pastikan anda menerangkan dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti anak. JANGAN PERNAH MENYALAHKAN ANAK atas tindakan bullying yang ia alami.
3. Mintalah bantuan pihak ketiga (guru atau ahli profesional) untuk membantu mengembalikan anak ke kondisi normal, jika dirasakan perlu. Untuk itu bukalah mata dan hati Anda sebagai orang tua. Jangan tabu untuk mendengarkan masukan pihak lain.
4. Amati perilaku dan emosi anak anda, bahkan ketika kejadian bully yang ia alami sudah lama berlalu (ingat bahwa biasanya korban menyimpan dendam dan potensial menjadi pelaku di kemudian waktu). Bekerja samalah dengan pihak sekolah (guru). Mintalah mereka membantu dan mengamati bila ada perubahan emosi atau fisik anak anda. Waspadai perbedaan ekspresi agresi yang berbeda yang ditunjukkan anak anda di rumah dan di sekolah (ada atau tidak ada orang tua / guru / pengasuh).
5. Binalah kedekatan dengan teman-teman anak anda. Cermati cerita mereka tentang anak anda. Waspadai perubahan atau perilaku yang tidak biasa.
6. Minta bantuan pihak ke tiga (guru atau ahli profesional) untuk menangani pelaku. 
 
Pencegahan buat anak yang menjadi korban bullying:

1. Bekali anak dengan kemampuan untuk membela dirinya sendiri, terutama ketika tidak ada orang dewasa/ guru/ orang tua yang berada di dekatnya. Ini berguna untuk pertahanan diri anak dalam segala situasi mengancam atau berbahaya, tidak saja dalam kasus bullying. Pertahanan diri ini dapat berbentuk fisik dan psikis.
Pertahanan diri Fisik : bela diri, berenang, kemampuan motorik yang baik (bersepeda, berlari), kesehatan yang prima.
Pertahanan diri Psikis : rasa percaya diri, berani, berakal sehat, kemampuan analisa sederhana, kemampuan melihat situasi (sederhana), kemampuan menyelesaikan masalah.
2. Bekali anak dengan kemampuan menghadapi beragam situasi tidak menyenangkan yang mungkin ia alami dalam kehidupannya. Untuk itu, selain kemampuan mempertahankan diri secara psikis seperti yang dijelaskan di no. 1a. Maka yang diperlukan adalah kemampuan anak untuk bertoleransi terhadap beragam kejadian. Sesekali membiarkan (namun tetap mendampingi) anak merasakan kekecewaan, akan melatih toleransi dirinya.
3. Walau anak sudah diajarkan untuk mempertahankan diri dan dibekali kemampuan agar tidak menjadi korban tindak kekerasan, tetap beritahukan anak kemana ia dapat melaporkan atau meminta pertolongan atas tindakan kekerasan yang ia alami (bukan saja bullying). Terutama tindakan yang tidak dapat ia tangani atau tindakan yang terus berlangsung walau sudah diupayakan untuk tidak terulang.
4. Upayakan anak mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik dengan sebaya atau dengan orang yang lebih tua.
Dampak Negatif Bullying
  • Menimbulkan berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur. Masalah tersebut bisa jadi akan terbawa hingga korban dewasa.
  • Mengalami keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot
  • Merasa tidak aman ketika berada di lingkungan
  • Mengurangi semangat belajar dan bahkan prestasi menjadi menurun
  • Dalam kasus yang langka, korban bullying akan menunjukkan sifat kekerasan.
  • Kecemasan
  • Gangguan psikosomatis
  • Gangguan psikiatris
  • Depresi
Dampak Positif Bullying
  • Lebih kuat dan tegar dalam menghadapi masalah
  • Lebih termotivasi untuk menunjukan potensi supaya tidak direndahkan lagi
  • Termotivasi untuk melakukan introspeksi diri.
Penyebab Bullying
  • Terdapat rasa ingin berkuasa
  • Akibat kurang perhatian dari orang sekitar
  • Pelaku pernah menjadi korban kekerasan
  • Akibat sering berkelahi
  • Akibat meniru perbuatan kekerasan dari film atau game
  • Dan lain-lain
Bentuk-Bentuk Bullying
Penindasan Fisik
Bentuk penindasan atau bullying ini dilakukan secara kontak yang mengakibatkan sakit fisik, luka, cedera atau menderita fisik lainnya. Contoh bentuk bullying secara fisik adalah memukul, menendang dan lain sebagainya.
Penindasan Psikologis
Bentuk penindasan ini mengakibatkan trauma psikologis, perasaan takut, depresi, kecemasan, stress dan juga gusar bagi yang menerima bullying.